Film The Shadow’s Edge (2025) hadir sebagai salah satu film aksi-thriller paling mencuri perhatian tahun ini, terutama karena menandai kembalinya Jackie Chan dalam peran yang lebih serius, matang, dan penuh strategi. Di tengah dominasi film aksi modern yang sarat efek visual, The Shadow’s Edge menawarkan pendekatan berbeda dengan menggabungkan aksi fisik khas Hong Kong, drama psikologis, serta isu teknologi pengawasan dan kecerdasan buatan yang sangat relevan dengan kehidupan masa kini.

Disutradarai oleh Larry Yang, film ini bukan sekadar tontonan laga biasa, melainkan juga refleksi tentang benturan antara pengalaman manusia dan kecanggihan teknologi. Cerita yang berakar dari dunia intelijen dan pengawasan membawa penonton menyelami sisi gelap kejahatan modern, di mana sistem secanggih apa pun masih bisa ditembus oleh kecerdikan manusia. Dengan latar kota yang penuh intrik dan atmosfer tegang sejak menit awal, The Shadow’s Edge berhasil membangun rasa penasaran sekaligus emosi penonton.
Melalui kolaborasi aktor senior dan generasi muda, film ini menghadirkan dinamika karakter yang kuat serta konflik yang terasa nyata. Tak heran jika The Shadow’s Edge disebut sebagai salah satu film aksi Asia paling ambisius di tahun 2025, sekaligus menjadi bukti bahwa genre aksi masih bisa berkembang dengan cerita yang lebih dalam dan bermakna.
Sinopsis Flim The Shadow’s Edge (2025)

Film Shadow’s Edge berpusat pada Wong Tak-Chung (Jackie Chan), seorang pensiunan ahli pelacakan legendaris dari kepolisian Makau. Namun di tengah hidupnya yang tenang, ia kembali terseret ke dunia kriminal yang penuh bahaya.
Kali ini, Wong diminta membantu menangkap sekelompok pencuri jenius yang dipimpin oleh “Raja Serigala” licik, Fu Longsheng (Tony Leung Ka-Fai). Para penjahat ini telah mengakali sistem pengawasan canggih “Sky Eye” untuk mencuri miliaran dolar dan lolos dari penangkapan dengan keterampilan meretasnya.
Meski awalnya enggan, Wong akhirnya bekerja sama dengan petugas kepolisian, salah satunya Ho Qiuguo (Zhang Zifeng), polisi muda. Dengan pengalaman Wong dalam pelacakan tradisional dan keahlian Qiuguo dalam teknologi modern, keduanya berhasil membentuk tim yang tangguh untuk mengejar para pencuri. Setelah serangkaian pengintaian, tim akhirnya menemukan Fu. Namun, para pencuri memasang jebakan yang memicu permainan kucing-kucingan berisiko tinggi, penuh kecerdikan, pengkhianatan, dan aksi menegangkan.
Konflik semakin rumit ketika Wong mencurigai adanya pengkhianat di kepolisian, sementara Qiuguo menghadapi dilema moral setelah mengetahui motif sebenarnya di balik aksi kriminal Fu Longsheng. Akankah Wong dan timnya berhasil menangkap Fu sebelum aksi kriminalnya semakin leluasa dan berbahaya? Saksikan selengkapnya dalam film The Shadow’s Edge.

Daftar Pemeran Flim The Shadow’s Edge
- Jackie Chan: Wong Tak-chung
- Zifeng Zhang: He Qiuguo
- Tony Leung Ka-fai: Fu Longsheng
- Jun SEVENTEEN (Wen Junhui): Lian (Hu Feng)
- Ci Sha: Chen Xiwang (atau Simon)
- Zhou Zhengjie: Liu Jinxiao
- Lang Yueting: Madam Wang (Inspektur Polisi)
- Brono Batjala: Tho
- Zhengjie Zhou: Liu Jinxiao
- Ziyi Wang: Wu Yaolei
- Chaney Lin: Xiao Xin
Aksi, Tema, dan Atmosfer Flim The Shadow’s Edge
Film The Shadow’s Edge (2025) adalah film laga (aksi) seru bertema kriminal modern dengan atmosfer yang tegang dan serius, berfokus pada pertarungan kecerdikan antara polisi dan penjahat profesional.
Aksi
- Film ini menyajikan aksi laga dan kejar-kejaran penuh ketegangan khas film kriminal-thriller. Adegannya menggabungkan teknik pelacakan tradisional dengan teknologi canggih, yang menciptakan duel intens antara tim pengawasan polisi Makau dan kelompok pencuri cerdik. Aksi ini dikemas dalam nuansa yang lebih serius dan menegangkan dibandingkan film-film Jackie Chan sebelumnya yang cenderung komedi.
Tema
- Keadilan vs Kriminalitas: Tema sentralnya adalah upaya kepolisian Makau untuk menegakkan keadilan dengan menangkap sekelompok penjahat profesional.
- Duel Kecerdikan: Cerita ini menghadirkan ketegangan seperti “permainan kucing dan tikus” antara pensiunan ahli pelacak polisi (Jackie Chan) dan dalang kriminal yang sulit ditangkap (Tony Leung Ka-fai).
- Loyalitas dan Pengkhianatan: Konflik internal dan eksternal, termasuk loyalitas yang diuji dan potensi pengkhianatan dalam kedua belah pihak, menjadi bumbu drama yang intens.
- Warisan dan Mentorship: Film ini juga menyentuh konsep mentorship lintas generasi, di mana detektif senior melatih petugas baru.
Atmosfer
- Atmosfer film The Shadow’s Edge digambarkan sebagai kelam (grittier), intens, dan penuh ketegangan. Suasana misteri dan ketegangan dibangun melalui operasi penyamaran, pengawasan canggih, dan intrik-intrik yang membuat penonton terus menebak-nebak jalan cerita, dengan potensi alur cerita baru yang terungkap bahkan di adegan pasca-kredit (post-credit scene).
Tanggapan Publik & Kritikus Tentang Flim The Shadow’s Edge
Film “The Shadow’s Edge” (2025) umumnya menerima tanggapan positif dari kritikus dan publik, terutama dipuji karena mengembalikan Jackie Chan ke peran aksi yang lebih serius dan brutal, serta menampilkan pertarungan kecerdasan yang menegangkan. Namun, beberapa kritikus menganggap alur cerita terlalu rumit atau bertele-tele.
Tanggapan Kritikus:
- Aksi Memukau: Film ini dipuji karena adegan aksinya yang intens, brutal, dan dikoreografi dengan apik, mengingatkan pada peran Jackie Chan dalam film-film seperti New Police Story atau The Foreigner. Kritikus mengapresiasi kejelasan setiap gerakan dalam urutan pertarungan yang panjang dan melelahkan.
- Kembalinya Jackie Chan ke Genre Serius: Banyak yang menyambut baik kembalinya Chan ke genre drama kepolisian yang serius dan kelam, menjauh dari komedi fisik yang sering diasosiasikan dengannya belakangan ini.
- Duet Legenda: Chemistry dan persaingan di layar antara Jackie Chan (sebagai pensiunan detektif) dan Tony Leung Ka-fai (sebagai dalang kriminal) dianggap sebagai nilai jual utama film ini. Penampilan Tony Leung sebagai penjahat sangat diapresiasi.
- Kelemahan Naratif: Beberapa kritikus merasa alur ceritanya terlalu rumit, membingungkan, atau dipenuhi klise, dengan subplot yang terasa lamban dan durasi film (sekitar 142 menit) yang terlalu panjang. Dialog yang cepat dalam bahasa Mandarin terkadang menantang pembacaan subtitle.
Tanggapan Publik:
- Skor Penonton Tinggi: Di Rotten Tomatoes, film ini mendapat skor penonton yang tinggi, mencapai sekitar 97% (Popcornmeter) dari lebih dari 100+ peringkat terverifikasi. Di platform lain seperti Atom Tickets, banyak penonton memberikan ulasan positif yang memuji cerita dan aksi.
- Menarik dan Menghibur: Penonton menggambarkannya sebagai film yang sinematik, cepat, dan memiliki alur cerita yang bagus. Banyak yang merasa terhibur dan tidak merasa bosan sama sekali, menganggap adegan pertarungannya keren.
- Potensi Sekuel: Adanya adegan pasca-kredit (post-credit scene) yang menghibur di akhir film telah memicu diskusi dan harapan penonton untuk adanya sekuel.
- Perpaduan Aksi dan Emosi: Penonton menyukai perpaduan antara aksi intens, momen emosional, dan humor yang pas, menjadikannya salah satu film Jackie Chan terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
Kesuksesan Komersial
Pencapaian Box Office:
- Total Pendapatan: Hingga pertengahan September 2025, film ini telah meraup total pendapatan sebesar 1,133 miliar Yuan (sekitar US$157,4 juta atau Rp2,6 triliun).
- Dominasi Pasar: Film ini berkali-kali menempati posisi nomor satu di box office China, termasuk pada periode 12–14 September 2025 dengan pendapatan akhir pekan sebesar 61,3 juta Yuan.
- Peringkat Global: Pada akhir Agustus 2025, The Shadow’s Edge sempat memimpin tangga box office global dengan estimasi pendapatan mingguan sebesar US$26,8 juta, mengungguli film-film internasional lainnya.
- Perbandingan Karier: Film ini dianggap sebagai performa terkuat Jackie Chan sejak film The Foreigner (2017).
Performa Awal dan Platform Digital:
- Penjualan Tiket Awal: Film ini mencatat penjualan presale lebih dari 11 juta Yuan pada hari pertama dan meraup 77 juta Yuan pada hari pembukaannya.
- Kesuksesan di Platform Streaming: Setelah rilis di bioskop, film ini dirilis secara daring di platform iQIYI pada 14 November 2025. Di sana, film ini meraih indeks popularitas konten lebih dari 8.400 dan menduduki puncak berbagai tangga penayangan selama tujuh hari berturut-turut.
Kenapa Film The Shadow’s Edge Patut Ditonton?
- Kembalinya Aksi Serius Jackie Chan: Setelah beberapa tahun dengan film bergenre lebih ringan (drama/komedi), The Shadow’s Edge menampilkan Jackie Chan dalam peran aksi yang lebih serius, brutal, dan intens, mengingatkan pada film-filmnya seperti The Foreigner. Di usianya yang menginjak 71 tahun, ia tetap melakukan aksi laga dan bela dirinya sendiri tanpa pemeran pengganti.
- Duel Kecerdasan dan Teknologi vs. Teknik Tradisional: Inti cerita film ini adalah pertarungan “kucing dan tikus” antara metode pelacakan tradisional Wong Tak-chung (Jackie Chan) yang sudah pensiun melawan geng pencuri berteknologi tinggi yang dipimpin oleh Fu Longsheng (Tony Leung Ka-fai). Konflik antara keahlian manusia kuno dengan pengawasan AI modern ini memberikan ketegangan yang menarik.
- Pemeran Bertabur Bintang: Selain dua legenda sinema Hong Kong (Jackie Chan dan Tony Leung Ka-fai), film ini juga dibintangi oleh aktris muda berbakat Zhang Zifeng dan Jun dari grup K-pop SEVENTEEN, yang memerankan peran antagonis kunci dan menampilkan sisi barunya dalam berakting.
- Alur Cerita yang Cepat dan Menegangkan: Film ini disutradarai oleh Larry Yang dan diadaptasi secara longgar dari film klasik Eye in the Sky (2007). Narasi film ini tidak bertele-tele, penuh dengan adegan kejar-kejaran, penyamaran, dan plot twist yang membuat penonton tetap tegang dari awal hingga akhir.
- Kesuksesan Box Office dan Pujian Kritis: Film ini meraih sukses besar di box office Tiongkok dan mendapatkan ulasan positif, dengan beberapa kritikus menyebutnya sebagai salah satu film aksi terbaik tahun ini dan kembalinya performa terbaik Jackie Chan dalam dua dekade terakhir.
- Sinematografi yang Gritty: Film ini memiliki nada yang lebih kelam dan serius dibandingkan film-film Chan sebelumnya, yang diapresiasi oleh penonton yang merindukan film laga yang lebih berani.
Kesimpulan
Film The Shadow’s Edge (2025) berhasil menghadirkan perpaduan Togel Online yang solid antara aksi menegangkan, drama emosional, dan isu teknologi modern yang relevan dengan kehidupan saat ini. Dengan menampilkan konflik antara pengalaman lama dan kecanggihan sistem digital, film ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga mengajak penonton merenungkan batas kemampuan teknologi dibandingkan dengan naluri serta kecerdasan manusia.
Penampilan Jackie Chan sebagai tokoh veteran menjadi kekuatan utama film ini, memberikan kedalaman karakter sekaligus nuansa nostalgia bagi penggemar lama. Dukungan para aktor muda dan antagonis yang kuat membuat alur cerita semakin hidup dan dinamis. Meskipun memiliki beberapa bagian cerita yang terasa padat, keseluruhan film tetap mampu menjaga ketegangan hingga akhir.
Secara keseluruhan, The Shadow’s Edge layak disebut sebagai salah satu film aksi-thriller terbaik tahun 2025 dari Asia. Film ini cocok ditonton oleh penggemar aksi, penikmat cerita kriminal, maupun penonton yang mencari tontonan berkualitas dengan pesan yang kuat dan relevan.

Leave a Reply