Film Kuncen hadir sebagai salah satu rilis horor Indonesia yang paling dinanti di akhir tahun 2025. Disutradarai oleh Jose Poernomo dan diproduksi oleh Hers Production, film ini menggabungkan elemen mitos Jawa, teror gaib, dan tekanan psikologis di alam bebas yaitu gunung keramat. Premisnya sederhana tetapi mengandung banyak potensi: apa yang terjadi ketika penjaga tradisi, sang “kuncen”, menghilang dan kehadiran manusia modern memecah keseimbangan antara dunia manusia dan dunia gaib? Film dijadwalkan rilis 6 November 2025.

Sinopsis Singkat
Seorang gadis SMA bernama Awindya (Azela Putri) tidak mendapatkan Castletoto kabar dari sang kekasih yang mendaki Gunung Merbabu selama lebih dari 24 jam. Ketakutan, ia mengajak dua temannya, Mojo (Mikha Hernan) dan Agnes (Vonny Felicia), untuk naik ke gunung mencari kekasihnya. Sesampainya di lokasi, mereka menemukan bahwa sang kuncen gunung telah tewas secara tragis akibat ilmu hitam. Mereka kemudian bertemu dengan Diska (Davina Karamoy) dan Yoga (Cinta Brian) dua orang asing yang juga kehilangan teman di gunung. Bersama, mereka sepakat untuk menemukan siapa penerus sang kuncen dan mengembalikan keseimbangan, namun menghadapi teror mistis yang tak pernah mereka bayangkan.
Analisis Tema & Gaya
1. Tradisi & Keterasingan Manusia Modern
Film ini menyoroti tradisi “kuncen” penjaga tempat keramat, juru kunci antara manusia dan makhluk gaib sebagai metafora hubungan manusia dengan alam dan dunia spiritual. Ketika tradisi itu terganggu, alam membalas. Ini menggambarkan konflik antara manusia modern yang masuk ke wilayah suci tanpa pemahaman, dan kekuatan yang dijaga generasi lama.
2. Gunung sebagai Ruang Horor & Metafora Psikologis
Setting di Gunung Merbabu tidak hanya sebagai lokasi fisik, tetapi sebagai “ruang liminal”: antara dunia hidup dan mati, manusia dan makhluk gaib, tradisi dan teknologi. Suasana pegunungan memberikan rasa kekosongan, keterasingan dan ketidakpastian yang cocok untuk horor klasik.
3. Teror Gaib + Psikologi Karakter
Alih-alih hanya tampilkan jumpscare, film ini menanamkan unsur psikologi: ketakutan, rasa bersalah, tanggung jawab terhadap tradisi, dan keinginan manusia untuk kontrol. Dari sinilah ketegangan berkembang perlahan ke puncak, bukan langsung ke aksi horor ekstrem.
Akting & Produksi
- Azela Putri, Davina Karamoy, Mikha Hernan, Vonny Felicia, Cinta Brian menjadi wajah utama yang membawa narasi ini. Menurut laporan, chemistry dan ketegangan emosional mereka cukup berhasil membawa penonton ikut berada dalam situasi di gunung.
 - Visual film tampak menjanjikan: sinematografi gunung, suasana kabut di pagi hari, suara alam dan sunyi yang diolah sebagai bagian dari musik latar horor. Hal ini memberi atmosfer kekaburan antara kenyataan dan supranatural.
 - Adegan-adegan “ketinggalan kabar mendaki gunung”, “teman hilang”, “kuncen tewas” menciptakan suspense yang menaik secara bertahap.
 
Kelebihan
- Premis menarik: mengangkat budaya lokal (kuncen) dan tradisi penjagaan, bukan sekadar hantu generik.
 - Setting yang kuat dan jarang digunakan: gunung keramat sebagai lokasi utama memberikan kesegaran di genre horor Indonesia yang banyak menggunakan rumah berhantu atau bangunan tua.
 - Kombinasi karakter muda (remaja) dengan isu tradisi menjaring penonton lebih luas, termasuk generasi muda.
 - Potensi visual yang tinggi: kabut, hutan, gunung, kekosongan – semuanya mendukung unsur horor.
 
Kekurangan & Catatan
- Karena masih “akan tayang” (teaser dirilis, film belum secara luas diulas), maka beberapa subplot dan karakter pendukung belum banyak dibahas publik kemungkinan pengembangan karakter terasa belum maksimal.
 - Genre horor dengan setting pegunungan sering punya tantangan: pacing harus tepat agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat. Jika terlalu lambat, bisa membosankan; jika terlalu cepat, kehilangan atmosfer.
 - Kecenderungan genre: bagi penonton yang suka horor “aksi cepat dan jumpscare nonstop”, film yang mengandalkan atmosfer dan cerita mungkin terasa lambat.
 
Untuk Siapa Film Ini?
- Cocok untuk penonton yang suka horor dengan nuansa budaya dan atmosfer kebatinan — bukan sekadar hantu muncul dan meneror tanpa makna.
 - Pas untuk generasi muda yang tertarik dengan cerita tentang tradisi, petualangan, dan ketegangan di alam bebas.
 - Mungkin kurang cocok untuk penonton yang hanya mencari “nonton seram ringan” tanpa ingin berpikir atau menyelami makna tradisi yang lebih dalam.
 
Kesimpulan
Kuncen menjanjikan menjadi salah satu film horor Indonesia yang patut disimak di akhir 2025. Dengan premis kuat, setting yang memikat, dan potensi visual yang besar, film ini membawa unsur mistis budaya Jawa ke layar bioskop dengan cara yang layak diapresiasi. Selagi kita menunggu tayangannya, antisipasi dan ekspektasi tetap tinggi.

Leave a Reply