Bagi pecinta film Indonesia, Ada Apa dengan Cinta? (sering disingkat AADC) bukan sekadar film, melainkan sebuah fenomena budaya pop. Dirilis pada tahun 2002, film ini sukses besar secara komersial, meraih jutaan penonton, sekaligus menghidupkan kembali gairah perfilman Indonesia setelah lama terpuruk di era 1990-an. Dengan kisah cinta remaja yang sederhana namun emosional, film ini melambungkan nama Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra sebagai ikon layar lebar.

Sinopsis Film Ada Apa dengan Cinta?
Cinta (Dian Sastrowardoyo) adalah seorang siswi SMA yang populer, cantik, dan cerdas. Ia memiliki geng sahabat karib: Maura, Karmen, Milly, dan Alya. Hidup mereka penuh warna, khas remaja SMA yang bergelimang dengan pertemanan, cinta, dan konflik pribadi.
Namun, dunia Cinta mulai berubah ketika ia bertemu Rangga (Nicholas Saputra), seorang siswa pendiam, introvert, dan penuh misteri. Berbeda dengan kebanyakan cowok di sekolah, Rangga lebih suka menyendiri, membaca buku, dan menulis puisi.
Pertemuan mereka diawali dengan sebuah kompetisi menulis puisi. Cinta yang biasanya selalu menang, harus menerima kenyataan bahwa puisinya dikalahkan oleh karya Rangga. Rasa penasaran itu lambat laun berubah menjadi interaksi yang semakin intens.
Awalnya, hubungan mereka penuh benturan: Cinta merasa Rangga arogan, sementara Rangga menilai Cinta hanya peduli pada popularitas. Tetapi di balik sikap dingin Rangga, ternyata ada luka keluarga yang dalam. Ia hidup hanya bersama ayahnya, seorang aktivis yang “dikucilkan”, membuat Rangga terbiasa menutup diri dari orang lain.
Lambat laun, Cinta mulai memahami Rangga. Ia merasa menemukan sisi lain dari dirinya melalui kehadiran Rangga—kejujuran, keberanian, dan cara pandang yang berbeda terhadap kehidupan. Dari seringnya berinteraksi, tumbuhlah benih cinta di antara mereka.
Namun, hubungan Cinta dan Rangga juga menimbulkan konflik. Sahabat-sahabat Cinta merasa ditinggalkan, terutama saat Alya yang sedang menghadapi masalah keluarga tidak mendapatkan perhatian dari Cinta. Ia dihadapkan pada dilema antara kesetiaan terhadap sahabat dan perasaan cintanya pada Rangga.
Konflik memuncak ketika Rangga harus pindah ke luar negeri mengikuti ayahnya. Dalam adegan ikonik di bandara, Cinta berlari untuk bertemu Rangga. Pertemuan singkat itu penuh emosi, meninggalkan janji dan perasaan yang tak terucapkan sepenuhnya—adegan yang hingga kini membekas dalam ingatan penonton.
Mengapa Film Ini Melegenda?
- Kisah Cinta Sederhana namun Menyentuh
AADC berhasil menggambarkan cinta pertama remaja dengan realistis, penuh gejolak, ego, dan pengorbanan. - Dialog dan Puisi yang Ikonik
Beberapa puisi Rangga dan Cinta menjadi kutipan populer, bahkan masih dikenang dua dekade kemudian. - Chemistry Pemain Utama
Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra berhasil membangun chemistry yang kuat, membuat kisah mereka begitu meyakinkan. - Soundtrack Legendaris
Lagu Ada Apa dengan Cinta? yang dibawakan Melly Goeslaw dan Eric menyatu sempurna dengan filmnya, menjadi identitas yang melekat hingga kini. - Dampak bagi Perfilman Indonesia
Film ini dianggap sebagai titik balik kebangkitan film nasional di awal 2000-an, membuka jalan bagi karya-karya berkualitas lainnya.
Warisan & Sekuel
Kesuksesan Ada Apa dengan Cinta? berlanjut dengan hadirnya sekuel AADC 2 pada tahun 2016. Film kedua ini mempertemukan kembali Cinta dan Rangga setelah bertahun-tahun berpisah, memberikan jawaban atas “janji bandara” yang legendaris.
Lebih dari sekadar film, AADC telah menjadi bagian dari memori kolektif masyarakat Indonesia, simbol cinta remaja yang indah sekaligus penuh luka.
Kesimpulan
Ada Apa dengan Cinta? adalah film drama romantis yang tidak hanya menghibur, tetapi juga meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah perfilman Indonesia. Ceritanya sederhana: cinta remaja, persahabatan, dan perpisahan. Namun, lewat penggarapan yang apik, dialog yang kuat, dan chemistry pemainnya, film ini berubah menjadi karya legendaris yang akan selalu dikenang lintas generasi.
Leave a Reply